![]() |
Ir. Arijawan, Ketua Koperasi Arsitek Indonesia ( Koparsindo) |
Drugsnews, Surabaya - Karena Dikau, kami sengsara. Inilah yang saat ini jadi keluhan para pedagang cilik, para asongan, pedagang warkop ngemper, pedagang keliling, pemilik stan toko di pusat perbelanjaan dan sejenisnya.
Himbauan yg berbau larangan pemerintah untuk tidak keluar rumah sangat berdampak kepada para pelaku usaha retail yg jualan kebutuhan sehari hari. Karena masyarakat tidak berani keluar rumah dan bersinggungan dengan orang lain.
Apalagi ada himbauan yg berbau larangan dari pemerintah untuk menutup tempat tempat hiburan, pasar tradisional dan pusat pertokoan tertentu. Pak Latif, penjual soto keliling di kampung kami sambat. " Sudah seminggu sepi mas, dagangan gak laku jarang yang beli " katanya lesu. " Orang kampung kampung yang biasanya beli soto di pagi hari. Sdh seminggu ini gara gara Corona, mereka takut beli " lanjutnya sedih.
Hal yang sama juga dikeluhksn Pak Ambon, penjual keliling buah buahan siap saji. " Modal sdh ludes dan hutang mulai menumpuk. Buah irisan tiap hari terbuang busuk karena nggak ada yang beli ," kata Pak Ambon memelas.
Seorang teman yang mempunyai stand kecil di salah satu pusat perdagangan di Wonokromo juga mengeluh. " Kalau pasar sepi pengunjung, saya nggak tahu bagaimana uang untuk bayar sewa stand bulanan dan tentinya untuk hidup sehari Hari, " keluhnya. Kita semua memaklumi larangan atau himbauan keluar rumah akibat dahsyatnya penyebaran virus Corona covid 19 memang bisa dipahami. Karena untuk kebaikan masyarakat.
Tapi tetap pemerintah daerah juga harus memikirkan perekonomian para pedagang kecil yang sehari harinya tergantung dari hasil jualan setiap harinya. Berkurangnya pemasukan satu hari saja itu sudah membuat dapur mereka tidak mengepul. Apalagi kalau sampai satu atau dua minggu bahkan lebih. Tentunya ini akan berdampak berat bagi mereka.
Tidak adakah solusi bagi pemkot Surabaya untuk meringankan beban hidup mereka. Tidak adakah dana pemkot Surabaya untuk meringankan beban ekonomi akibat atau dampak penyebaran virus corona. Di negara negara lain yang terimbas virus Corona, pemerintah dan negara tersebut memberikan subsidi kepada para pedagang kecil, toko dan bisnis mikro lain. Sehingga mereka bisa bertahan hidup normal.
Para pedagang kecil di kota ini juga paham dampak keganasan penyebaran virus corona covid 19 di masyarakat. Sehingga dagangan mereka sepi pembeli. Tapi bukan berarti mereka harus tiba pada penyakit lain karena kekurangan gizi makanan yg menimpa keluarga mereka gara gara tak ada uang yang bisa membuat dapur mereka memgepul. Mungkin yang punya kebijakan di kota ini bisa menjawab kegalauan mereka. Semoga ...segera teratasi Corona oh corona.( Arj)
Komentar
Posting Komentar