BNNP JATIM BERSINERGI DENGAN KOMNASDIK & DINAS PENDIDIKAN JATIM WEBINAR SEHATI UNTUK PENDIDIKAN YANG BERSIH NARKOBA
Surabaya, Drugsnews - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur Kamis (21/5) Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, kembali BNNP Jawa Timur bersinergi dengan Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Jatim dan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim serta didukung oleh Katahati Institute, dan MSU Indonesia. Dalam hal ini kembali Komnasdik sebagai penyelenggara kegiatan seminar online atau Webinar kedua dengan mengusung tema " Sehati Untuk Pendidikan Indonesia Yang Bersih Narkoba." Kegiatan tersebut diikuti 3.437 peserta dari seluruh Indonesia.
Hadir sebagai Narasumber Ketua Komnasdik Jatim Kunjung Wahyudi, ST.,MSi., Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Drs. Bambang Priyambadha, SH.,M.Hum., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr. Ir. H. Wahid Wahyudi,MT atau yang mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Drs. Trisilo Budi Prasetyo, MM., Duta Katahati Institute Eka Ratnawati,S.Psi., Founder MSU Indonesia Bagus Tri Widiantoro, dan Prima Radio 103,8 fm Surabaya.
Mengawali kegiatan itu sambutan kunjung wahyudi Ketua Komnasdik Jatim menyampaikan bahwa seminar online ini diselenggarakan Komnasdik Jatim bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim serta didukung oleh Katahati Institute, MSU Indonesia, dan Prima Radio 103,8 fm Surabaya. Kami juga ucapan terima kasih kepada peserta webinar di seluruh Indonesia. Komnasdik Jatim sebagai lembaga pengawasan di bidang pendidikan siap mengawal dan mensukseskan Inpres Nomor 2 Tahun 2020.
Narasumber pertama oleh Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Drs. Bambang Priyambadha, SH.,M.Hum., menyampaikan paparan tentang gambaran dan perkembangan narkotika di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data angka prevalensi nasional yang diteliti pada tahun 2019 yaitu 240 dari 10.000 penduduk Indonesia yang berumur 15-64 tahun terpapar pernah memakai narkoba. Dan 180 dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15-64 tahun terpapar memakai narkoba selama satu tahun terakhir. Daftar kasus, tersangka dan barang bukti narkotika bidang pemberantasan tahun 2018 dan 2019 mengalami lonjakan yang mengejutkan, Jatim seolah ladang empuk peredaran gelap narkotika. Pada tahun 2018 jumlah kasus tindak pidana narkotika 18, tersangka 41, sitaan barang bukti Shabu 26.145,80 gram, ekstasi 13 butir, dan ganja 39.380,00 gram. Sedangkan pada tahun 2019 jumlah kasus 8, tersangka 26, sitaan barang bukti shabu 65.712,86 gram.
" Ada beberapa yang kami sampaikan penyebab penyalahgunaan narkoba yaitu ingin menunjukan jati diri, karena coba-coba, trend/gaya, dan akibat pelarian dari suatu masalah. Upaya yang dilakukan yaitu bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui kebijakan strategi dan program kegiatan," ujar Kepala BNNP Jatim.
Selain itu, Kepala BNNP Jatim mensosialisaikan Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional, Permendagri Nomor 12 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Perkusor Narkotika.
Nara Sumber Selanjutnya perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim yaitu Drs. Trisilo Budi Prsetyo, MM Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Jombang menyampaikan bapak Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim tidak hadir karena mendampingi ibu Gubernur memimpin rapat di Grahadi Surabaya. Hikmah dibalik musibah pandemi Covid-19 yaitu :1). Menyadarkan tentang esensi bahwa pendidikan itu adalah belajar dimanapun, tidak harus di sekolah, di rumah juga bisa ; 2). Menyadarkan kita semua bahwa rumah adalah tempat belajar yang paling baik sehingga institusi keluarga menjadi lebih solid termasuk dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba ; 3). Mengantarkan lebih cepat dunia pendidikan untuk masuk era revolusi industri 4.0 yang intinya adalah digitalisasi pendidikan ; 4). Kebijakan merdeka belajar menjadi lebih cepat teraktualisasi dengan adanya kebijakan pendidikan selama pandemi covid-19.
Peran sekolah dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba yaitu : 1). Sekolah sebagai Counseling Agency _memaksimalkan peran guru BK sehingga dapat mengantisipasi awal kejadian penyalahgunaan narkoba ; 2). Sekolah berperan sebagai Participatory Agency dengan mengajak banyak kalangan terkait dalam mencegah penyalahgunaan narkoba (BNN, Polisi, LSM, Komite Sekolah, Alumni, dll) ; 3).Sekolah sebagai Advocacy Agency_ banyak data membuktikan bahwa para pengedar dan pemakai narkoba sering menggunakan berbagai cara untuk menjerat korbannya_ para pelajar sangat rentan terhadap berbagai ancaman dan jebakan_ pihak sekolah perlu berperan aktif dan mengambil inisiatif untuk mengadvokasi mereka dengan cara mendampingi, membantu, melindungi dan membela mereka agar tidak kalah atau gampang menyerah ketika mendapat ancaman dan jebakan yang mungkin dibuat oleh para pengedar ; 4). Sekolah sebagai Advisory Agency _dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki para pendidik yang ada di sekolah terutama guru BK, guru Agama, dan guru Budi Pekerti dapat berperan aktif dalam mencegah dan menangani berbagai masalah yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba _memberikan pertimbangan-pertimbangan atau pemikiran kepada semua pihak yang terlibat langsung dalam berbagai upaya pencegahan dan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar ; 5). Sekolah sebagai Mediating Agency _salah satu kendala yang sering muncul dalam berbagai upaya pencegahan dan penanganan masalah yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba adalah terjadinya miskomunikasi dan misunderstanding antara pihak-pihak yang terkait _jika dibiarkan berlarut kondisi tersebut dapat melemahkan berbagai inisiatif pencegahan dan penindakan yang telah dilakukan dan tentu saja akan membuat para pengedar dan pengguna narkoba menjadi semakin berani menjalankan aksi mereka _sekolah punya peran untuk memediasi berbagai kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba, ujar Trisilo.
Duta Katahati Institute Eka Ratnawati, S.Psi., menghimbau orangtua dan para pendidik penuhilah hati kita akan cinta dan kasih sayang untuk anak-anak kita rangkulah mereka dengan cinta kita sehingga mereka akan nyaman dan terhindar dari hal-hal yang negatif.
Founder MSU Indonesia Bagus Tri Widiantoro sebagai moderator menyampaikan mari kita sehati untuk pendidikan Indonesia dan mari kita bersama-sama untuk membuat anak-anak kita tidak terpapar narkoba.
Ditempat terpisah melalui selulernya Kunjung Wahyudi, ST.,MSi., Ketua Komnasdik Jatim melaporkan bahwa pada webinar pertama dengan tema "Dampak Covid-19 Menjadikan Pelajar Bertambah Bodoh atau Bertambah Pintar" yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 2 ,4, dan 5 Mei diikuti 1200 peserta dan sebanyak 437 orang yang berhak mendapatkan sertifikat dengan tiket 50.000 dan dana yang terkumpul kami donasikan berupa bingkisan lebaran kepada 100 orang Anak Berketuhan Khusus (ABK) serta untuk GTT PTT sebanyak 325 orang dan sebelum bulan puasa kami juga membagikan bingkisan kepada 215 orang GTT PTT di wilayah Surabaya. (Red).
Komentar
Posting Komentar